Selasa, 04 Desember 2012

ALIRAN KAS PROYEK


ALIRAN KAS PROYEK
     Tujuan Pembelajaran

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana cara menaksir aliran kas proyek, dan mengapa aliran kas proyek tersebut dirasakan sangat penting dalam penilaian proyek. Penaksiran aliran kas proyek disini baik kalau proyek tersebut dibelanjai seluruhnya dengan modal sendiri ( umumnya ini tidak mengalami kesulitan dalam menaksirkan nya ) dan bagaimana kalau proyek tersebut dibelanjai dengan ( sebagian ) pinjaman . Berdasarkan pengamatan penulis, nampaknya selalu terjadi kesulitan dan kebingungan dalam penaksiran aliran kas kalau proyek itu dibelanjai (sebagian ) dengan pinjaman.

Soal perhitungan :    
    
Suatu perusahaan berniat untuk mengganti mesin yang lama dengan mesin yang baru. Diketahui nilai buku mesin yang lama adalah Rp 100 juta dan masih bisa digunakan 5 tahun lagi tanpa nilai sisa. Sementara mesin baru mempunyai harga  Rp 150 juta dan di taksir mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa 0. Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus. Setelah dihitung mesin baru ternyata dapat menghemat biaya operasional sebesar Rp 30 juta. Diketahui pula bahwa mesin lama masih dapat dijual seharga Rp 80 juta dengan tarif pajak sebesar 30 % .
Berdasarkan uraian diatas hitunglah taksiran aliran kas dari penggantian mesin tersebut!

JAWAB :

Penaksiran aliran kas yang kita gunakan adalah menggunakan taksiran selisih (incremetal).
Kalau perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin baru, maka perlu tambahaaninventaris sebesar Rp 150 jt – Rp 100 jt = Rp 50 jt.
Taksiran operasional cash flow pertahun adalah :
Tambahan kentungan karena penghematan

biaya operasional                                                                 Rp 30 jt
Tambahan penyusutan : mesin baru         :        Rp 30 jt
mesin lama                                                      :        Rp 20 jt               Rp  10 jt
Tambahan laba sebelum pajak                                                     Rp 20 jt
Tambahan pajak                                                                              Rp 4,5 jt
Tambahan laba setelah pajak.                                                       Rp 15,5 jt
Tambahan masuk bersih                         Rp’15,5 + Rp’ 10 jt  =  Rp 25,5 jt.

Dengan demikian maka rencana penggantian mesin tersebut akan mengakibatkan penambahan inventaris ( yang merupakan kas keluar ) Rp 50 jt ,  dan memberikan tambahan kas masuk operasional setian tahun Rp 25,5 jt selama 5 th, karena disini tidak ada nilai sisa, maka disini tidak ada terminal cash flow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar