Minggu, 02 Juni 2013


IP ADDRESSING

A.    IP  Address
IP Address bisa diartikan sebagai alamat identifikasi yang digunakan untuk setiap komputer host dalam sebuah jaringan Internet. IP Address biasanya menggunakan angka biner, dan angka biner yang digunakan antara 32 bit sampai dengan 128 bit. Apabila ingin  berkomunikasi dengan komputer lain, maka komputer itu harus memiliki suatu address yang unik, yang berbeda dengan address komputer lain.
Hal yang perlu diperhatikan juga dalam berkomunikasi dengan internet adalah komputer itu harus memiliki IP address yang legal, maksud legal disini adalah bahwa alamat IP itu dikenali semua router yang ada di dunia selain itu alamat IP dalam computer tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lainnya.
     Apablia komputer itu tidak mengunakan IP address legal atau biasa disebut juga dengan masalah routing, dan masalah tersebut tidak segera diselesaikan maka akan terjadi masalah ketika sistem kita sedang mengirim paket data ke system lainnya, di dalam system tujuan itu tidak akan bisa mengembalikan paket data tersebut, sehingga komunikasi pun tidak akan berjalan.
Dalam berkomunikasi di Internet/antar jaringan komputer dibutuhkan gateway/router sebagai jembatan yang menghubungkan simpul-simpul antar jaringan sehingga paket data bisa diantar sampai ke tujuan.

            Jenis IP address ada 2, yaitu :
a.       IP Public

kelas
Set Bit
Range kelas
Network ID
A
Bit pertama   :  0
0 – 127
8
B
2 bit pertama :  10
128 – 191
16
C
3 bit pertama :  110
192 – 223
24
D
4 bit pertama :  1110
224 – 247
28

b.      IP Privat
IP privat ini tidak dikenal dalam jaringan internet, tetapi IP ini sering digunakan dengan bebas. Oleh sebab itu, IP ini digunakan pada jaringa yang tidak terhubung dengan internet, misalnya jaringan komputer ATM.
1.0.0.0–126.0.0.0 untuk kelas A
172.0.0.0 : loopback network
128.0.0.0-191.255.0.0 untuk kelas B
192.0.0.0-223.255.255.0 untuk kelas C
224.0.0.0-240.0.0.0 untuk kelas E, reserved
c.       Ipv6
Terdiri dari 16 oktet, contoh :
A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC74:0028:EA73

Dalam IP address 32 bit dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya, dan setiap 8 bit disebut sebagai oktet. Format IP Address aaa.bbb.ccc.ddd.
Contohnya: 127.55.9.5
Range dari IP address yaitu 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111

Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Desimal
165
200
224
96
Biner
10100101
11001000
11100000
01100000

Jumlah ip address yang tersedia secara teoritis adalah 255.255.255.255 atau dalam kode biner 11111111.11111111.11111111.11111111 yang harus dibagikan ke seluruh jaringan internet di dunia. IP address di bagi menjadi 2 bagian, yaitu :

            network (net ID) : berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain
IP address
                                  host (host ID) : berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. IP address dibagi ke dalam lima kelas yang dibedakan oleh ukuran dan jumlahnya, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Dan yang paling sering digunakan adalah kelas A sampai kelas C. kelas A Dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas B dan C tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast, dan kelas E untuk keperluan eksperimental. Untuk pembagian range tiap kelas mempunyai range yang berbeda dan dapat dilihat di tabel dibawah ini :

Kelas
Nilai oktet pertama
A
0 – 127
B
128 – 191
C
192 – 223
D
224 – 247
E
245 - 255

IP address
Keterangan
Gambar
kelas A

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
Kelas B

Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Kelas C

IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Class-high-order bits-bagiancNetwork-bagian host jumlah address
A
0
7
24
16.777.214
B
10
14
16
65.534
C
110
21
8
254
D
110
multicast group (percobaan)
multicast group (percobaan)
268.435.456
E
111
multicast group (percobaan)
multicast group(percobaan)



·         Alamat Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya 0 atau 1 karena jika semuanya angka biner 1 : 255.255.255.255 maka alamat tersebut disebut floaded broadcast
·         Alamat network, digunakan dalam routing untuk menunjukkan pengiriman paket remote network, contohnya 10.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.10.0

Ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah:
1.      Network Address
Digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet dan mempunyai tujuan untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.
Contoh : kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0.

2.      Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya.
Dengan dibuatnya konsep broadcast address , Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255

3.      Multicast, Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat pada Gambar berikut.

Struktur IP address sebagaia berikut :
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
a.       Network ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
b.      Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 . Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
c.       Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.
d.      Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama

Secara garis besar pembagian IP secara default sebagai berikut:
1.                   GATEWAY / ROUTER
Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router.
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.
Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun disini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).

2.                   DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.

3.                   BROADCAST
Alamat ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada jaringannya maka akan dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 alamat untuk menerima paket :
a.       Nomor IP yang bersifat unik
b.      kedua adalah broadcast address pada jaringan tempat host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
  1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
  2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
  3. Klik Properties.
  4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
    • Obtain an IP address automatically. IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis. 
    • Specify an IP address. IP address dan subnet mask diisi secara manual.
  5. Klik OK.
  6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
  7. Klik OK.
  8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server. 
  9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
  10. Klik OK.


B.   Subnetting
Seorang network administrator sering sekali membutuhkan pembagian network dari suatu IP address, karena persediaan IP address saat ini sangat terbatas karena menjamurnya situs-situs di internet. Untuk itu network administrator membagi networknya dengan subnetting atau subnetwork. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Subnetting juga digunakan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.
Selain itu, dengan subnetting, pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Contoh kasus subnetting.
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahaan tersebut mempunyai 30 departemen dan ingin semua departemen dapat terakses dengan internet . tentukan network tiap departemen?
Penyelesaiaan :
1.      Tentukan berada dikelas mana IP tersebut? B
2.      Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?
Dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan
25 > 30
3.      Ubah menjadi biner
host
160
100
0
0
Host (biner)
10100000
01100100
00000000
00000000
mask
11111111
11111111
00000000
00000000

4.      Ambil bit host-partion sesuai dengan kebutuhan network, sehingga
Network-partion                    host partion
10100000    01100100    _ _ _ _ _ 000   00000000
11111111    11111111    1 1 1 1 1 000   00000000
-          Perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000  
1 1 1 1 1 000
           
                   Cara 1. Dengan mengkombinasikan bit
00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40


00110 000 = 48   
..............................
11111 000 = 248

Cara 2. Mengurangi subnet masuk denga bilangan 256
11111 000 = 248
256 – 248 = 8 maka subnetwork kelipatan 8
No departemen subnetwork (255.255.248.0)
1.      Pertama 160.100.8.0
2.      Pertama 160.100.16.0
3.      Pertama 160.100.24.0
4.      Pertama 160.100.32.0
5.      Pertama 160.100.40.0
6.      Pertama 160.100.48.0
7.      Pertama 160.100.56.0
..............................
30.                Pertama 160.100.248.0
Maka
Network
Broadcast
Range host
160.100.8.0
160.100.15.255
160.100.8.0 - 160.100.15.255
160.100.16.0
160.100.23.255
160.100.16.0 - 160.100.23.255
160.100.24.0
160.100.31.255
160.100.24.0 - 160.100.31.255
160.100.32.0
160.100.39.255
160.100.32.0 - 160.100.39.255
160.100.40.0
160.100.47.255
160.100.40.0 - 160.100.47.255
160.100.48.0
160.100.55.255
160.100.48.0 - 160.100.55.255
160.100.56.0
160.100.63.255
160.100.56.0 - 160.100.63.255
160.100.64.0
160.100.71.255
160.100.64.0 - 160.100.71.255
160.100.72.0
160.100.79.255
160.100.72.0 - 160.100.79.255
.......................            ..........................                        .......................

160.100.248.0
160.100.255.255
160.100.248.0 - 160.100.255.255


C.  IP versi 4 (IPv4)
Alamat IPv4 terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Berikut adalah nama-nama broadcast dalam Ipv4 :

       Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas
       Subnet Broadcast
alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting.
       All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless).


       Limited broadcast
Aamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya

D.  IP versi 6 (ipv6)
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
  • Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
  • Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar